Terus Tumbuh, Transformasi Koperasi Digital Sasar Kaum Milenial

Kota Pekalongan - Berekonomi dengan baik untuk meraih kesejahteraan bersama merupakan salah satu kebaikan dari gerakan koperasi. Namun dalam era di mana konsumen mengambil keputusan lebih kompleks dibandingkan sebelumnya dan kesempatan untuk memilih produk yang diinginkan lebih luas, dibutuhkan pengelolan koperasi yang sesuai dengan perkembangan zaman. Sebab, koperasi menjadi sesuatu yang asing bagi kaum milenial saat ini. Oleh karena itu, koperasi terus didorong untuk menyasar anak muda, khususnya dari kalangan milenial. Salah satunya adalah melalui pendekatan ekonomi digital. Strategi ini dinilai lebih cepat mengenalkan sistem koperasi kepada kelompok milenial.

Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid mengungkapkan bahwa, pada saat era Reformasi dan pandemi Covid-19 kemarin, koperasi menjadi salah satu lembaga keuangan yang masih bisa bertahan, meski tidak dipungkiri omset ataupun pendapatannya menurun. Sehingga, Aaf, sapaan akrabnya, dalam peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) yang telah memasuki usia ke-75 pada tahun 2022 ini, pihaknya terus mendorong agar koperasi-koperasi di Kota Pekalongan untuk terus tumbuh dan bertransformasi mengikuti perkembangan zaman. Tak hanya penggunaan teknologi sebagai ujung tombak koperasi di masa depan, keterlibatan generasi zaman now (milenial) dibutuhkan guna menjamin eksistensi 'soko guru' nasional ini. Transformasi koperasi ini seharusnya tak dilakukan hanya dengan mengaplikasikan software terbaru, tapi juga harus melakukan perubahan model bisnis, manajemen, dan pelayanan. Beberapa koperasi di Indonesia, misalnya saja Kospin Jasa yang menjadi salah satu pioneer koperasi sudah terus bertransformasi menawarkan pembayaran digital seperti pembayaran listrik, pulsa, dan sebagainya. Koperasi akan menjadi alternatif untuk masyarakat dalam berbelanja, bahkan mampu bersaing kembali. 

“PR koperasi saat ini lebih berat dibandingkan lembaga keuangan lain seperti perbankan, karena perbankan sudah banyak sekali difasilitasi pemerintah pusat untuk penyaluran KUR. Tugas koperasi bukan hanya jemput bola tetapi bagaimana merebut pasar. Kita harus manfaatkan para generasi muda, terutama dengan menjamurnya para start start up muda untuk lebih mengembangkan usahanya melalui wadah koperasi,” ucap Aaf, saat menjadi narasumber dalam talkshow Expose yang diinisiasi oleh LPPL Batik TV Pekalongan, berlangsung di Lobby Hotel Dafam Pekalongan, Rabu (13/7/2022).

Disampaikan Aaf, sebetulnya produk-produk yang ditawarkan koperasi sudah sesuai permintaan pasar saat ini seperti tabungan Idul Fitri, tabungan Idul Adha, tabungan ziarah, haji, dan sebagainya, dimana peminatnya juga sudah banyak.

“Bagaimana ke depan tugas koperasi ini untuk merebut pasar anak muda, karena dengan berkoperasi, prosesnya lebih mudah, ada keuntungan bagi hasil yang sudah dikontribusikan ke koperasi tersebut, dan mayoritas koperasi saat ini sudah berlabel syariah, seperti Koperasi BMT, KSPPS, Kospin Jasa Syariah, dan sebagainya. Kalau ada kerugian atas hasil analisis baik koperasi maupun nasabah, nanti ditanggung bersama kerugian itu, bukan hanya nasabah. Mudah-mudahan ke depan koperasi lebih menyasar anak milenial, karena anak muda lebih melek IT dan digital, jika system koperasi ini sudah lebih dimudahkan, maka anak muda akan lebih tertarik berkoperasi. Yang lebih penting kepercayaan anggota dan calon anggota menjadi poin penting untuk koperasi terus tumbuh,” tegasnya.

Kepala Dindagkop-UKM Kota Pekalongan, Budiyanto menuturkan, dalam Peringatan Harkopnas ke-75 yang jatuh pada 12 Juli 2022 lalu, Pemerintah Kota Pekalongan berkolaborasi dengan Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) setempat menyelenggarakan serangkaian acara yang dimulai dengan upacara Peringatan Harkopnas ke-75 di Halaman Kantor Dindagkop-UKM setempat dengan bertindak sebagai irup yakni Wakil Walikota Pekalongan, H Salahudin pada tanggal 12 Juli 2022, dilanjutkan event Pekalongan Culinary and Creative Fest dengan melibatkan sejumlah UMKM-UMKM Kota Pekalongan pada tanggal 13-17 Juli 2022 di Pendopo Lapangan Mataram. Tidak hanya itu, juga mengadakan kegiatan pasar murah, pembagian sembako ke anak yatim, berziarah ke tokoh-tokoh koperasi, dan resepsi Peringatan Hari Koperasi Nasional Tahun 2022.

“Koperasi-koperasi yang tidak aktif, kami bersurat dan memanggil beberapa pengurusnya, kami juga secara rutin 3 bulan sekali melakukan pengawasan dan mencari solusi terkait kendala yang dialami koperasi yang tidak aktif ini. Selama ini, koperasi-koperasi konvensional di Kota Pekalongan sudah banyak yang beralih ke koperasi modern dengan digitalisasi pembayaran,” terang Budiyanto.

Ditambahkan Ketua Dekopinda Kota Pekalongan, Ir M Rofiqur Rusdi bahwa, dalam melakukan pembinaan dan pengembangan koperasi, perlunya merangkul dan merekrut anggota dari generasi-generasi muda yang lebih adaptif terhadap perkembangan IT, sehingga ke depan di dalam wadah koperasi diperlukan SDM-SDM muda, termasuk dalam melibatkan start start up bisnis untuk membentuk sebuah koperasi digital, sehingga banyak bermunculan koperasi-koperasi baru berbasis anak muda dan IT yang tentunya bisa lebih maju dan modern ke depannya.

“Bagaimanapun koperasi harus bisa mengikuti perkembangan zaman, sehingga bisa menarik anak-anak muda untuk bergabung. Sebab, kemandirian koperasi melalui pelatihan-pelatihan dan sosialisasi ini menjadi penting, sehingga mereka tahu manfaat, hak dan kewajiban anggota, tujuan berkoperasi itu apa,” beber Rusdi.
Humas Kantor Pusat Kospin Jasa, Wawan Najib memberikan sejumlah kiat agar sebuah koperasi dapat terus bertahan dan bertumbuh pesat, yakni Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal, senantiasa mengikuti perkembangan IT, jaringan (networking), produk, dan loyalitas.

“Kami punya jaringan yang bukan hanya jaringan kantor pelayanan, tetapi juga jaringan kerjasama (networking) dengan pihak-pihak lain. Kami tidak menutup kemungkinan untuk bekerjasama dengan koperasi lain, bahkan dengan pihak perbankan. Selanjutnya, produk, sebab produk itu jualan kami yang selalu berbasis pada kebutuhan anggota, sehingga produk kami akan laku. Yang terakhir, adalah loyalitas, ketika anggota loyal, maka koperasi akan berkembang. Dimana, keloyalitas anggota itu ditopang oleh keempat kiat sebelumnya,” pungkas Wawan.