Kendalikan Inflasi, Pemkot Buka Operasi Pasar Murah di 27 Kelurahan

Sebagai upaya mengendalikan inflasi daerah, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Menengah Kecil (Dindagkop-UKM) setempat kembali menyelenggarakan operasi pasar murah di 27 titik  kelurahan yang ada di Kota Pekalongan secara terjadwal, salah satunya di Kelurahan Podosugih, Kecamatan Pekalongan Barat, mulai hari ini, Senin pagi (16/1/2023).

Kepala Dindagkop-UKM Kota Pekalongan, Budiyanto melalui Kepala Bidang Perdagangan Dindagkop-UKM setempat, Junaenah mengungkapkan bahwa, kegiatan operasi pasar murah ini dilaksanakan untuk membantu masyarakat agar bisa mendapatkan kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) seperti beras, gula pasir, dan minyak goreng dengan harga yang lebih miring di tengah harga sejumlah komoditi mengalami kenaikan harga (inflasi).

"Pelaksanaan kegiatan operasi pasar murah yang dimulai hari ini hingga 7 hari kerja mendatang, kami bekerjasama dengan PT BULOG sebagai penyedia komoditi, kelurahan menyediakan lokasi dan mendistribusikan kupon untuk warga yang berhak membeli," ucap Junaenah.

Junaenah menyebutkan, ada 500 paket sembako yang disediakan di masing-masing titik lokasi kelurahan, dimana setiap harinya ada 4 lokasi operasi pasar murah yang terbagi dalam 2 shift yakni 2 kelurahan shift pagi, dan 2 kelurahan shift siang. Adapun paket sembako yang dijual di operasi pasar murah ini yakni beras premium 5 kilogram, 1 kilogram gula pasir, dan 1 liter minyak goreng. Masyarakat penerima manfaat hanya cukup membayar Rp55 ribu/paketnya.

"H-2 pelaksanaan operasi pasar murah, kami sudah bagikan kupon ke kelurahan untuk selanjutnya diserahkan ke masing-masing warga. Pemkot Pekalongan melalui Dindagkop-UKM memberikan subsidi dari seluruh komoditi yang terjual sebesar Rp25 ribu/paketnya. Dimana, dari harga awal Rp80 ribu kini mereka bisa menebusnya dengan Rp55 ribu/paket berisikan 5 kg beras premium, 1 kilogram gula pasir, dan 1 liter minyak goreng. Harga di operasi pasar ini lebih murah dibandingkan harga di luar. Kami berharap, operasi pasar murah di 27 kelurahan ini bisa membantu masyarakat terutama warga kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," terangnya.

Lurah Podosugih, Edi Yulistiyanto mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada Dindagkop-UKM yang telah menyelenggarakan kegiatan Operasi Pasar Murah pada hari ini di Kelurahan Podosugih, berupa 500 paket bahan pokok terdiri dari beras 5 kg, gula pasir 1 kg dan minyak goreng 1 liter seharga Rp 55 ribu/paket.

"Masyarakat yang akan membeli di operasi pasar murah ini bisa membeli paket sembako murah dengan menunjukkan kupon yang sudah dibagikan kelurahan melalui ketua RT masing-masing," ucap Edi.

Menurutnya, kupon ini didistribusikan untuk warga yang belum menerima bantuan sosial program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) maupun Program Keluarga Harapan (PKH).

"Kegiatan operasi pasar murah ini sangat membantu dan disambut baik warga, mengingat saat ini ekonomi sebagian masyarakat belum sepenuhnya pulih di tengah inflasi dimana beberapa komoditi kepokmas yang merangkak naik pada awal Tahun 2023 ini," tuturnya.

Kegiatan operasi pasar murah disambut baik oleh warga  Podosugih RT 01 RW 09, Kusti'ah. Ia mengaku senang bisa mendapatkan paket sembako dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan harga di pasaran. Kusti'ah menjelaskan, setiap warga mendapatkan 1 kupon per 1 KTP.

"Berasnya saja biasanya kalau di pasaran harganya sudah lebih dari Rp60 ribu, sedangkan di operasi pasar murah ini cukup dengan Rp55 ribu sudah bisa mendapat beras premium 5 kg, gula  pasir 1 kg, dan minyak goreng 1 liter. Jadi sangat membantu sekali untuk kami,"tegas Kusti'ah.

Hal senada juga diungkapkan Ibu Harsono, warga Podosugih RT 02 RW 09 Kelurahan Podosugih. Ia menyampaikan terimakasih atas terselenggaranya kegiatan operasi pasar murah ini.

"Alhamdulillah, kegiatan ini bisa membantu masyarakat yang membutuhkan untuk mendapat sembako dengan harga yang terjangkau dengan harga sepaketnya Rp55 ribu sudah dapat beras premium 5 kg, 1 kg gula pasir, dan 1 liter minyak goreng. Pelaksanaannya pun tertib, warga antri dengan aman, tidak terlalu berkerumun, dan berjalan kondusif," pungkasnya.