Jelang Iduladha, Harga Kepokmas Variatif

Harga Kebutuhan Pokok Masyarakat (kepokmas) menjelang Hari Raya Iduladha 1444 H tercatat variatif.  Hasil pengawasan Pemerintah Kota Pekalongan melalui Tim Pengawas Barang Beredar pada Senin (19/6/2023) dan Selasa (20/6/2023) ke sejumlah pasar tradisional dan toko sembako menunjukkan bahwa beberapa komoditas mengalami kenaikan harga, beberapa lainnya mengalami penurunan harga, dan ada pula yang stabil meskipun masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). 

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (Dindagkop UKM), Budiyanto, melalui Kepala Bidang Perdagangan, Junaenah menjelaskan bahwa komoditas yang mengalami kenaikan harga yaitu beras premium dari Rp12.500/kg menjadi Rp13.000/kg, gula pasir dari Rp13.500/kg menjadi Rp14.000/kg, minyak goreng kemasan dari Rp19.000/liter menjadi Rp19.600/liter, minyak kita dari Rp15.000/liter menjadi Rp16.000/liter. Kemudian komoditas yang mengalami kenaikan cukup signifikan adalah daging ayam yaitu dari Rp39.000/kg menjadi Rp43.000/kg dan bawang putih yaitu dari Rp32.000/kg menjadi Rp36.000/kg. “Ada pula komoditas kepokmas yang harganya fluktuatif seperti cabai keriting yang awal bulan menyentuh Rp34.000/kg kemudian sempat turun di angka Rp25.000/kg dan sekarang naik lagi menjadi Rp29.000/kg,” jelas Junaenah. 

Selain beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga, Junaenah menyebutkan beberapa komoditas yang justru mengalami penurunan harga, diantaranya daging sapi yang mengalami penurunan harga Rp1.000 dari Rp127.000/kg kini turun menjadi Rp126.000/kg, cabai merah turun dari Rp29.000/kg menjadi Rp27.000/kg, cabai rawit turun dari Rp29.000/kg menjadi Rp28.000/kg, bahkan cabai rawit merah mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu dari Rp35.000/kg menjadi Rp30.000/kg. 
“Beberapa harga komoditas ada yang kondisinya stabil namun masih di atas HET, seperti telur ayam dan bawang merah. Harga telur ayam mencapai Rp29.000/kg sementara HETnya Rp27.000/kg. Sedangkan bawang merah menyentuh Rp41.000/kg,” imbuh Junaenah. 

Junaenah menerangkan bahwa penyebab kenaikan harga beberapa komoditas yang cukup signifikan seperti telur ayam dan daging ayam adalah harga pakan ternak yang masih cukup tinggi seperti jagung. Sedangkan kenaikan harga bawang putih, menurut Junaenah, disebabkan karena pasokan bawang putih yang masih bergantung pada impor. 

Menanggapi kenaikan harga yang terjadi pada beberapa komoditas kepokmas menjelang Hari Raya Iduladha, Junaenah menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Pekalongan selalu melakukan koordinasi dari tingkat pusat sampai tingkat daerah melalui kegiatan pengendalian inflasi daerah agar stok kepokmas dapat terpenuhi dan agar tercapai kestabilan harga. “Kita selalu ada koordinasi dengan harapan stok yang dibutuhkan daerah sesuai dengan kebutuhan sehingga ketika stok dengan tingkat kebutuhan tidak terlalu jauh perbedaannya, harga tidak terlalu tinggi,” terangnya. 

Meskipun menjelang Hari Raya Iduladha beberapa komoditas kepokmas mengalami kenaikan harga, Junaenah menuturkan bahwa daya beli masyarakat di Kota Pekalongan masih baik karena kenaikan harga masih di bawah 20%. Selain itu, ditambahkannya, ada kecenderungan terjadi penurunan harga beberapa komoditas pasca Iduladha seperti daging sapi, cabai dan bawang. Junaenah pun berpesan agar masyarakat tidak panik dalam menyikapi kenaikan harga kepokmas. “Kenaikan harga menjelang hari raya sudah menjadi hal yang relatif sering terjadi karena tingkat permintaan meningkat sehingga ada kenaikan harga,” pungkasnya.