Syarat Masuk Retail Modern, Puluhan Produk UMKM Kota Pekalongan Jalani Kurasi

Puluhan produk unggulan dari Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kota Pekalongan menjalani proses kurasi sebagai persyaratan untuk bisa masuk dan dipasarkan melalui retail modern yang ada di daerah ini. Proses kurasi sendiri difasilitasi oleh Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop-UKM) setempat bersama PT Indomarco Prismatama (Indomaret), salah satu retail modern di Kota Pekalongan. Hal ini disampaikan Plt Kepala Dindagkop-UKM Kota Pekalongan, Supriono yang mewakili Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid dalam kegiatan Pelatihan Kewirausahaan Mandiri UMKM "Strategi Peningkatan Kualitas Produk Menuju UMKM Naik Kelas", berlangsung di Ruang Jlamprang Setda Kota Pekalongan, Senin (20/11/2023).

Menurut Supriono, bagi produk UMKM yang lolos tahap kurasi, selanjutnya akan berkontrak langsung dengan pihak retail modern. Untuk bisa dipasarkan diseluruh toko retail modern yang ada di Kota Pekalongan milik pihak retail modern tersebut. Bahkan, tidak menutup kemungkinan produk UMKM Kota Batik tersebut juga akan dipasarkan di retail modern di luar Kota Pekalongan. Menurutnya, proses kurasi sendiri akan dilakukan secara ketat, karena ada standar produk yang harus dipenuhi untuk bisa dipasarkan melalui retail modern, mulai dari cara penyajian, kelengkapan administasi produk hingga kemasan produk UMKM tersebut. Pada kesempatan tersebut, PT Indomarco Prismatama juga menyerahkan bantuan gerobak dan timbangan digital kepada para pelaku UMKM Kota Pekalongan untuk menunjang usahanya.

"Pemkot Pekalongan bekerjasama dengan PT Indomarco Prismatama Cabang Semarang melakukan pelatihan kewirausahaan. Dari pelatihan kali ini yang istimewa adalah adanya kurasi. Dimana, pihak PT Indomarco akan menyeleksi produk-produk unggulan Kota Pekalongan yang dibuat oleh para UMKM yang ada disini khususnya bidang makanan dan minuman seperti keripik tempe, eggroll tempe, kopi, kerupuk telur asin, sirup mangrove, dan lain-lain. Ini menjadi kesempatan mereka, setelah lolos kurasi, maka para pelaku UMKM ini berkesempatan untuk menjual produknya di gerai-gerai yang tersedia di Indomaret di Kota Pekalongan yang saat ini sudah ada 23 outlet," ucapnya.

Supriono berharap, semua produk dari UMKM yang ikut kurasi ini bisa lolos. Misalnya, belum, hal ini bisa menjadi koreksi dari owner produk UMKM tersebut agar di kesempatan lain bisa melakukan perbaikan untuk peningkatan mutu dan kualitas produk tersebut. Lanjut Supriono menjelaskan, proses kurasi ini menjadi salah satu syarat jejaring pelaku UMKM untuk bisa bermitra memasarkan produknya di retail modern. Adapun pelaku UMKM yang mengikuti proses kurasi ini adalah mereka yang produknya sudah terdaftar perizinannya di DPMPTSP baik sudah diurus Nomor Induk Berusaha (NIB), Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) yang sudah mendapatkan rekomendasi dari Dinas Kesehatan setempat.

"Kurasi ini tidak hanya berlangsung hari ini. Tapi, nanti produk-produk dari para pelaku UMKM Kota Pekalongan ini akan di cek kelayakan oleh tim. Hasil kurasi produk mereka bisa diketahui sekitar 1 sampai 2 bulan untuk mengecek kualitas dan rasa sesuai kelayakan standar yang ditetapkan dari PT Indomarco. Kami juga melibatkan akademisi dari UIN Gusdur Pekalongan untuk memandu proses label halal produk mereka," tegasnya.

Sementara itu, Branch Manager PT Indomarco Prismatama Cabang Semarang, Yohannes Christian Febriyanto menerangkan, dalam proses kurasi yang dilakukan ini akan dilihat kualitas produk yang ditawarkan oleh para pelaku UMKM Kota Pekalongan. Disamping itu, dari sisi kemasan dan persyaratan kelengkapan administrasi juga tak luput dari perhatian.

"Setelah proses kurasi, kami akan memilih produk-produk yang akan dimasukkan ke gerai-gerai Indomaret," beber Yohannes.

Yohannes menyebutkan, sampai saat ini, dari 23 gerai Indomaret yang ada di Kota Pekalongan, setiap tokonya sudah menjual lebih dari 20 produk UMKM Kota Pekalongan. Dengan adanya kegiatan pelatihan dan kurasi ini, semakin banyak produk dari pelaku UMKM Kota Pekalongan yang bisa masuk ke retail modern Indomaret.

"Sudah ada 22 produk lokal dari 9 pelaku UMKM Kota Pekalongan yang sudah masuk ke gerai-gerai Indomaret. Selain itu, sudah ada juga 20 pelaku UMKM yang sewa teras di gerai Indomaret. Kami ingin adanya saling sinergi dan memberikan manfaat untuk para pelaku UMKM dan masyarakat. Semoga sinergi ini terjalin berkelanjutan dan berkesinambungan, tidak hanya berhenti pada hari ini saja," harapnya.

Proses kurasi dan pelatihan kewirausahaan ini disambut baik oleh salah satu pelaku UMKM yang menjadi peserta, Nurma. Nurma mengaku senang dan bangga, produk usahanya berupa kopi lokal bisa berkesempatan menjalani kurasi.

"Alhamdulillah senang dan merasa terbantu agar produk kami bisa lebih dikenal masyarakat luas. Selama ini, pemasaran produk kami sudah bermitra, dan memasarkan produk lewat marketplace. Semua proses perizinan usaha sudah kami lalui untuk menyiapkan proses kurasi ini agar ketika konsumen mengonsumsi produk kami sudah terjamin kehalalan, kelayakan, dan kualitasnya,"pungkasnya.