Konsumsi Kopi Kian Jadi Tren, Para Barista Dibekali Pelatihan

Kota Pekalongan - Saat ini kopi telah menjadi bagian dari gaya hidup modern. Selain itu, kopi menjadi salah satu menu yang dinilai memiliki peningkatan pesat di dunia kuliner dan diprediksi akan terus meningkat. Bicara kopi tak lepas juga dari peran barista yang meracik dan menyajikan kopi, profesi ini sangat diminati anak muda, dimana sejatinya brista sudah ada sejak ratusan tahun, namun tidak sekompleks saat ini, pengetahuan, teknik, alat barista semakin berkembang. Rasa kopi tidak hanya dipengaruhi oleh jenis kopinya tapi juga cara mengelola hingga metode penyajiannya yang dilakukan oleh para barista. Hal ini mendapat perhatian dari Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (Dindagkop-UKM) setempat dengan memberikan fasilitas Pelatihan dan Uji Kompetensi Barista Kopi yang digelar selama 5 hari, 12-16 September 2022 yang dibuka secara langsung oleh Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, bertempat di Hotel Horison Pekalongan, Senin (12/9/2022).

Walikota Aaf mengapresiasi adanya pelatihan dan uji kompetensi barista kopi yang diinisiasi dari Dindagkop-UKM pada hari ini hingga lima hari ke depan. Menurutnya, saat ini mengonsumsi kopi sudah menjadi gaya hidup, bukan hanya pada kalangan atas, melainkan juga kalangan bawah dan kalangan milenial pun turut menikmati kopi sebagai trend gaya hidup.

"Kopi ini juga berkembang sebagai karya seni, karena lewat masing-masing peracik kopi atau barista ini memiliki cita rasa yang berbeda-beda," ucap Aaf.

Disampaikan Aaf, perkembangan kopi ini sangatlah luar biasa, terbukti dengan menjamurnya banyak kedai kopi atau coffee shop di Kota Pekalongan turut mendongkrak perekonomian masyarakat. Pihaknya berharap, para barista yang mengikuti pelatihan dan uji kompetensi ini bisa meningkatkan ilmu pengetahuan, wawasan, dan kompetensinya lebih baik lagi tentang kopi. Terlebih, di Indonesia ini merupakan produsen kopi terbesar nomer 4 di dunia.

"Kendati demikian, masih belum banyak kedai kopi dari Indonesia yang mendunia, tetapi justru kedai kopi dari luar negeri yang masuk ke Indonesia. Mudah-mudahan nantinya ada kedai-kedai kopi yang dimiliki oleh para barista atau pelaku usaha kopi asal Indonesia khususnya Kota Pekalongan yang usaha kopinya bisa dikenal mendunia. Jadi, tidak hanya mengekspor kopinya saja, tetapi kedai kopinya juga bisa terangkat mendunia," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dindagkop-UKM Kota Pekalongan, Budiyanto menyebutkan, pelatihan dan uji kompetensi yang menyasar sebanyak 25 orang barista dari kedai kopi yang sudah memiliki nama maupun kedai kopi yang tengah merintis ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi dan wawasan serta keterampilan dari para barista agar bisa semakin memajukan industri kopi di Kota Pekalongan.

"Jumlah peserta ada 25 orang barista terdiri dari para barista yang bekerja di kedai-kedai kopi yang sudah maju maupun kedai kopi yang sedang merintis dengan harapan ke depan mereka mampu meracik kopi lebih kompeten lagi dan semakin maju," papar Budiyanto.

Budiyanto membeberkan bahwa, selama 5 hari ke depan, para peserta pelatihan akan diberikan materi pelatihan oleh narasumber  yakni seorang peneliti sekaligus tokoh yang ahli  dan bergelut puluhan tahun di dunia kopi,Prof. Sri Mulato selama 3 hari, dan 2 hari berikutnya, mereka akan mengikuti uji kompetensi tentang kopi.

"Manfaatkan pelatihan ini untuk mendapatkan pengetahuan dan skill sehingga nanti di  penerapannya akan memperoleh banyak konsumen maupun pelanggan yang lebih banyak lagi,karena penikmat kopi saat ini banyak sekali di hampir semua kalangan," tandasnya.